Duo Jokowi-Ganjar Cocok Lanjutkan Kepemimpinan PDIP

Kebersinambungan program kerja pembangunan IKN perlu untuk dikawal. Pak Jokowi sangat paham betapa pentingnya program IKN ini. Instrumen utama untuk menjamin IKN adalah PDIP harus selalu mengawal kesinambungan pembangunannya. Karena itu, harus ada tokoh yang bisa menjamin komitmen PDIP.

Publik tahu, Puan Maharani yang disiapkan jadi putri mahkota melanjutkan estafet kepemimpinan PDIP masih diragukan kemampuannya. Kapasitas dan kapabilitasnya sudah diketahui publik jauh dibawah standar untuk memimpin partai sebesar PDIP. PDIP akan mengalami degradasi, bahkan pembusukan jika dipimpin oleh Puan Maharani. Munculnya Dewan Kopral adalah bukti pembangkangan terhadap Puan.

Karena itu, perlu sosok yang lebih mumpuni untuk memimpin PDIP. Siapa sosok itu? Akar rumput sebenarnya sudah jelas menyuarakannya. Sosok itu tak lain adalah Pak Jokowi. Suara dari para relawan, khususnya Ganjaris, sebenarnya mewakili kegelisan Pak Jokowi sendiri. Dia tentu paham, bahwa PDIP adalah aset besar dan terpenting untuk mendukung keberlanjutan IKN.

Usulan para relawan yang mengajukan Pak Jokowi untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan PDIP dari Bu Megawati secepatnya memang pilihan terbaik dan realistis. PDIP harus dipimpin oleh tokoh mumpuni. Pak Jokowi sudah membuktikan kemampuannya dengan menjadi presiden dua periode.

Pak Ganjar yang amat tahu jalan pikiran idealis Pak Jokowi. Pak Ganjar wajar terlibat untuk menyongkong suksesi tongkat estafet PDIP ke tangan Pak Jokowi. Di banyak kesempatan saat berkunjung ke daerah Pak Ganjar membangun kekuatan. Termasuk juga agar tongkat estafet kepemimpinan PDIP jatuh pada tangan yang tepat yaitu ke Pak Jokowi.

Meskipun oleh Bu Megawati Pak Ganjar sudah dilarang meninggalkan Jateng, sebagai ketua Kagama Pak Ganjar tetap berkesempatan berkunjung ke daerah-daerah. Pak Ganjar amat cerdik bisa berkunjung ke daerah atas nama kunjungan kerja Kagama. Secara tak resmi kesempatan ini juga bisa menyapa relawan sekaligus untuk membangun kekuatan agar PDIP bisa dipegang Pak Jokowi.

Duo Pak Jokowi dan Pak Ganjar adalah duo tokoh Kagama. Keduanya berbagi tugas untuk memimpin PDIP dan selamatkan bangsa. Pak Jokowi akan memimpin Partai PDIP sebagai Ruling Party. Pak Ganjar diajukan menjadi Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian program-program Pak Jokowi akan dilanjutkan oleh Pak Ganjar. Sementara Pak Jokowilah yang akan melindungi pak Ganjar secara politik melalui PDIP.

Program IKN adalah karya besar bangsa Indonesia harus diwujudkan. Pak Ganjarlah yang paling bisa dipercaya mewujudkan ini. Pak Jokowi melindunginya melalui PDIP di Parlemen agar kekuatan pengganggu di Parlemen dieliminasi. Inilah alasan terpenting kenapa tongkat estafet PDIP pas untuk diberikan kepada Pak Jokowi.

Bu Megawati tidak mungkin mampu melawan usia. Kodrat alam tidak ada seorang manusia pun yang mampu melawan usia. Dalam amat waktu dekat suksesi terjadi. PDIP tidak boleh jatuh ke Puan yang peragu dan tidak paham akan masalah peliknya bangsa. Rakyat Indonesia tahu selama ini Puan tidak bisa memberikan kontribusi banyak buat tanah air. Meskipun berlapis jabatan pernah dipegangnya tetapi karyanya tidak ada. Meyerahkan PDIP pada Puan sama saja membiarkan terjadinya perapuhan di PDIP. PDIP sebagai aset bangsa yang paling berharga akan tersia-sia. Hal seperti ini harus dicegah sejak awal.

Untunglah gerakan sistematis yang terkordinasi secara baik mulai dilakukan. Para relawan Ganjaris pun menjadi terdepan berjuang agar PDIP diketuai Pak Jokowi. Langkah taktis dan berani para relawan ini perlu didukung bersama. Suksesi di PDIP perlu disegerakan dan Pak Jokowi adalah tokoh kader terbaik yang paling pas menjadi ketuanya. Lengkap sudah saat Presidennya Pak Ganjar. Ini duo cantik untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan PDIP. (Oleh Joko Kendil)(foto : inilah.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan