Cegah merebaknya kasus DBD di desa Binaan, Sertu Fredy aktif dampingi Kader Jumantik

Sukoharjo – Babinsa Desa Nguter Sertu Fredy Joko Sudibyo kembali melaksanakan Grebek Jentik bersama dengan Kader Kesehatan dan Kader Jumantik desa Nguter, Sabtu (04/02/23). Kali ini Grebek Jentik di laksanakan di RW 11 tepatnya Dukuh Kunden RT 2/11 desa Nguter/Kec. Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Minggu (05/02/23).

Grebek Jentik ini merupakan kegiatan bulanan yang aktif di laksanakan di desa Nguter, hal ini terkait dengan adanya kasus DBD di wilayah Kecamatan Nguter khususnya di desa Nguter.

Dalam hal ini Tim kader Jumantik dan Kader kesehatan selalu berkolaborasi dengan Babinsa selalu berupaya mengurangi resiko dan berupaya menghentikan kasus DBD di wilayah, salah satunya aktif melaksanakan pencegahan dengan cara melaksanakan Grebek Jentik ini.

“Ada 7 kasus DBD di RW 7 desa Nguter sekarang, untuk itu kami selalu berupaya melaksanakan pencegahan agar tidak timbul lagi kasus yang sama atau peningkatan angka kasus DBD di desa binaan kami” ucap Babinsa Nguter Sertu Fredy.

Kali ini upaya Grebek Jentik dilaksanakan di perumahan warga di RW 11 dengan melaksanakan pengecekan bak mandi, mengubur botol dan kaleng bekas serta menutup dan menguras genangan air yang dapat digunakan untuk berkembang biak nyamuk Aides Aegypti.

Dalam forum evaluasi yang disampaikan oleh ibu Sri Wahyuni (Bidan desa Nguter), megatakan bahwa perlunya meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan, mungkin masyarakat selama ini mengira kegiatan yang sudah kita laksanakan dari dulu ini hanyalah sebatas kegiatan biasa saja.

“Namun setelah adanya kasus DBD di desa kita, barulah masyarakat menyadari akan pentingnya cegah dini, untuk itu kami mohon untuk para kader Jumantik lebih ekstra dan kami mohon juga tidak hanya dalam kegiatan Jumantik ini, upaya pencegahan dapat dilaksanakan dalam keseharian melalui himbauan kepada warga sekitar dibarengi dengan contoh dari diri sendiri, kita dikatakan cerewt tidak apa-apa, cerewet untuk hal baik agar bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan masyarakat,” tegas ibu Sri Wahyuni.

Direncana hari Senin (06/02/23) akan di laksanakan Fogging dimulai dari RW 7 mengingat di sana sudah ada yang terkena DBD. Diharapkan dengan adanya Fogging, semoga tidak ada lagi penambahan angka kasus DBD di desa kita” tambah Bidan desa tersebut.

Dalam forum evaluasi Babinsa Nguter Sertu Fredy Joko Sudibyo pun menambahkan untuk selalu waspada tentang bahaya DBD dan Mengenai isu tentang kasus penculikan anak, Babinsa mengatakan bahwasanya itu tidak benar, akan tetapi untuk seluruh orang tua harus tetap selalu waspada terhadap anak-anaknya dan dapat menyikapi dengan bijak setiap isu yang berkembang di Sosmed.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan