Solo – Sebanyak 369 siswa kelas 7, 8, dan 9 serta guru, karyawan, dan beberapa warga sekitar sekolah Mengikuti kegiatan apel peringatan Hari Pangan Sedunia 2023 yang digelar di SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta dengan Pembina upacara Lurah Banyuanyar, Rustika Atmawati, S.P., M.M., di depan halaman Sekolah. Senin (16/10/23) pagi tadi.
Dalam kesempatan Lurah Banyuanyar, Rustika Atmawati, S.P., M.M., mengapresiasi kegiatan peringatan hari pangan sedunia yang digelar oleh SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta. Menurutnya, kegiatan ini bagus sebagai cara memahamkan arti penting air dan pangan untuk kehidupan.
“Tentunya kegiatan ini untuk generasi muda sangat bagus sekali karena dalam rangka hari pangan sedunia. Para siswa tidak hanya memahami secara teks buku, tetapi memahami secara nyata bahwa kita harus berhemat air dan apa arti penting air. Sekolah mengajarkan para siswa untuk semangat berbagi dan berhemat,” ungkapnya.
Lurah Banyuanyar pun berpesan tiga hal kepada para siswa. Pertama, dengan air para siswa harus mencintai lingkungan dan tentunya pemanfaatan harus seefisien mungkin. Kedua, para siswa bisa mempunyai rasa sosial dengan berbagi. Ketiga, hidup lebih tertata dan tidak boros, serta peduli lingkungan. Ketiga hal itu menjadikan anak-anak menjadi pribadi yang berakhlak baik dan calon pemimpin yang baik.
Kepala SMP Muhammadiyah PK, Muhdiyatmoko, M.Pd. menjelaskan tujuan digelar kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran tentang arti penting ketahanan pangan dan dampak ancaman krisis pangan serta krisis air.
“Hari ini kita menggelar apel hari pangan untuk bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi tentang pentingnya air dan pangan untuk kehidupan. Terima kasih kepada para siswa yang sudah berikhtiar membawa berbagai macam jenis buah-buahan, sayur-sayuran, dan umbi-umbian dari rumah,” ungkapnya.
Muhdiyatmoko pun menambahkan sebagai simpati dan empati atas penderitaan saudara muslim di Palestina, Gaza, maka kita mengajak juga kepada ratusan siswa untuk sholat ghaib dan berdoa bersama-sama. Menurutnya di Gaza, Palestina juga terjadi krisis pangan dan air akibat perang.
Sementara itu, Sutarmo, warga Banyuanyar yang menerima sedekah pangan dari sekolah mengaku senang saat menerima paket bahan pangan dari para siswa. “Maturnuwun atas pemberiannya, saya tadi menerima sayur mayur dan buah-buahan,” ungkapnya.
Apel Hari Pangan Sedunia rutin digelar di sekolah. Sesuai dengan tema water is life, water is food, sekolah mengajak kepada para siswa untuk menghargai air dan pangan. Air itu penting untuk kehidupan. Air bukan hanya untuk mandi dan makan, melainkan untuk mengairi pertanian sehingga menghasilkan beraneka bahan pangan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.
Para siswa membawa bahan pangan dari rumah masing-masing untuk dikumpulkan saat Apel Hari Pangan di sekolah. Bahan pangan yang terkumpul tersebut dibungkus menjadi 200-an paket. Paket-paket bahan pangan tersebut dibagikan oleh perwakilan para siswa ke warga masyarakat sekitar sekolah.