Boyolali – Ratusan siswa SMAN 1 Simo melaksanakan kegiatan Gelar yang bertemakan suara demokrasi, dan rekayasa teknologi untuk NKRI, dimana kegiatan tersebut bertujuan agar menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, kegiatan tersebut diadakan di halaman SMAN 1 Simo Boyolali.Pada hari Jumat, (15/12/2023) pagi tadi.
Dalam kegiatan gelar karya ini banyak ditampilkan bakat-bakat dari para siswa SMAN 1 Simo , mulai dari bakat tari, musik dan stand-stand produksi kuliner maupun rekayasa teknologi.Puncak dari kegiatan gelar karya ini adalah para hadirin dipersilakan untuk berkeliling melihat stan-stan anak yang dihasilkan dari kreasinya.
Dalam kesempatan Jumadi, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Simo Boyolali menyampaikan, terkait gelar karya yang dilaksanakan oleh siswa SMA Negeri 1 Simo kelas 10 dan kelas 11 untuk yang kelas 10 bertemakan suara demokrasi, kemudian untuk yang kelas 11 adalah rekayasa teknologi.
” Kami selaku kepala sekolah mengapresiasi yang luar biasa kepada anak-anak ternyata dengan pemberlakuan kurikulum Merdeka yang di sana ada beberapa tema yang diangkat di tiap-tiap semester itu mempunyai dampak ataupun pengaruh yang luar biasa kepada anak-anak, baik dalam hal berpikir Nalar kritis, kemandirian kegotongroyongan kebinekaan dan juga yang lain” Ucapnya.
Sekali lagi Kepala SMA Negeri 1 Simo mengapresias terhadap Apa yang dilakukan oleh anak-anak kelas 10 dan 11 sangat luar biasa semangatnya di dalam upaya untuk menunjukkan dan memamerkan karya-karya yang telah diperolehnya.
Hal yang sama Turut, S.Pd – Wakil kepala sekolah Bidang Akademik sekaligus koordinator salah satu tema P5 menambahkan, pameran gelar karya P5 Gabungan dua tema yaitu tema suara demokrasi kelas 10 dan berekayasa dan berteknologi untuk bangun negeri kelas 11.
” Ya, ini sebagai ajang untuk kreasi anak-anak dan untuk menginspirasi agar event-event ke depan bisa tampil lebih baik dan lebih memberikan manfaat untuk peserta didik ” tambahnya.
Lebih lanjut Fitri Wahyu Ningsih, S.Pd. selaku Guru Mapel BP/BK sekaligus tim pengembang P5 mengatakan gelar karya kolaborasi antara tema suara demokrasi dan tema rekayasa teknologi sekaligus menggabungkan kegiatan kesiswaan yaitu peringatan hari guru untuk memberikan rasa terima kasih peserta didik kepada bapak ibu guru yang telah membimbing mereka
” kebetulan acara tersebut kita laksanakan secara dua hari dari kemarin sampai juga hari ini , kemarin ada penampilan dari peserta didik ada persembahan khusus dari peserta didik untuk kejutan bapak ibu guru ada penampilan dari luar dengan mengundang penyanyi dari luar untuk menghibur bapak ibu guru serta siswa-siswa yang ada di sini” jelasnya.
Dilanjutkan hari ini fokus pada gelar karya P5 total 20 stand di mana anak-anak semuanya mempersembahkan satu penampilan terbaik dari kelasnya untuk dinilai dari dewan juri dan kita akan cari yang terbaik dari seluruh kategori yang akan diberikan penghargaan.
” kita beri kesempatan untuk orang tua mengunjungi stand-stand tersebut bahkan kita beri stiker bintang untuk memberikan kesan yang baik dari orang tua ke peserta didik di mana dia akan nempel pada stand-stand yang dia sukai atau yang menurut beliau-beliau itu bagus seperti itu ” bebernya.
Fitri berharap dari kegiatan ini yang pertama untuk meningkatkan kreativitas dari peserta didik kemudian tidak jauh-jauh dari profil pelajar Pancasila sendiri .
” Kita ingin anak-anak bisa membentuk karakter profil pelajar Pancasila tidak hanya sekedar dari lisan Bapak Ibu Guru tidak hanya dari pembelajaran saja tapi dari kegiatan-kegiatan yang menarik seperti hari ini ” Tutupnya