Surakarta – Dalam rangka Mangayubagya Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X yang ketiga, digelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Pangeran Sambernyawa di Pamedan Pura Mangkunegaran pada Februari 2025. Pagelaran ini menjadi bagian dari upaya pelestarian sejarah dan budaya, khususnya Babad Kartasura yang mengisahkan perjalanan nyata tokoh-tokoh sejarah Jawa.
Pagelaran ini diprakarsai oleh KRA Dr. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH., dengan dalang Warseno Slenk dari Sanggar Pamor, berkolaborasi dengan dalang muda Ki Tulus Raharjo, S.Sn. dan Ki Amar Pradopo, S.Kom.
Djuyamto menekankan bahwa wayang Babad Kartasura berbeda dengan wayang Mahabharata dan Ramayana, karena tokoh-tokohnya merupakan figur nyata dalam sejarah. Salah satu tokoh utama dalam lakon ini, Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, adalah pahlawan nasional yang gigih melawan kolonialisme Belanda dan menjadi pendiri Pura Mangkunegaran.
“Apresiasi tinggi saya sampaikan kepada KGPAA Mangkunegara X yang telah menciptakan tradisi baru dengan menampilkan wayang kulit dalam acara jumenengan. Ini adalah langkah penting untuk mengingat dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan Pangeran Sambernyawa,” ujar Djuyamto.
Lakon Pangeran Sambernyawa mengisahkan perjuangan Raden Mas Said dari peristiwa Geger Pacinan hingga keberhasilannya menghimpun pasukan di Wonogiri untuk mengusir penjajah. Cerita ini juga menyoroti filosofi perjuangan Pangeran Sambernyawa, seperti “Sedumuk bathuk, senyari bumi ditohi pati”, yang menggambarkan tekad pantang menyerah dalam mempertahankan kehormatan dan tanah air.
Para dalang muda berharap pementasan wayang Babad Kartasura dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda agar lebih memahami sejarah dan warisan budaya leluhur.
“Saya sangat senang bisa membawakan kisah ini, karena ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pembelajaran tentang sejarah kebesaran Mataram dan perjuangan leluhur kita,” ujar salah satu dalang muda, Ki Amar Pradopo.
Pagelaran ini menjadi langkah awal untuk mengenalkan wayang Babad Kartasura secara lebih luas. Dengan kehadiran generasi muda dalam pertunjukan ini, diharapkan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan akan terus lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.