Cerita dari Kampus Usahid: Di Balik Mendung, Semangat Tetap Menyala

{"data":{"pictureId":"e17ea66b711d4f72978014e5cfc3d78e","appversion":"6.1.0","stickerId":"","filterId":"","infoStickerId":"","imageEffectId":"","playId":"","activityName":"","os":"android","product":"retouch","originAppId":"7356","exportType":"","editType":"","alias":"","enterFrom":"enter_launch","capability_key":[],"effect_type":"tool","effect_id":"tool"},"source_type":"hypic","tiktok_developers_3p_anchor_params":"{"client_key":"awgvo7gzpeas2ho6","template_id":"","filter_id":[],"capability_key":[]}"}

Solo – Pagi itu mendung menyelimuti langit, tapi semangat mahasiswa Universitas Sahid Surakarta (Usahid) justru sedang cerah-cerahnya. Jalan sehat kampus yang digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kampus dipenuhi wajah-wajah antusias. Di antara canda, tawa, dan langkah kaki, semangat kebersamaan tumbuh makin kuat.

Dewi, salah satu mahasiswa yang ikut kegiatan, sempat melontarkan tawa ketika menyebut MP3 bukan pemutar musik, tapi “Makna, Perasaan, dan Pengalaman”. “Hehe, itulah yang rusak kalau bener-bener nggak siap,” candanya.

Ia mengaku sempat merasa berat di semester kemarin. Kuliah daring memang praktis, tapi ia lebih senang tatap muka.

“Kalau langsung ketemu dosen, kita bisa nyambungnya lebih cepat, apalagi kalau materinya agak berat,” tambahnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Ir. Dahlan Susilo, M.Kom sempat menyapa para peserta. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga semangat belajar, terutama dalam masa transisi pasca-pandemi ini.

“Kita terus berbenah, baik dari sistem pembelajaran hingga fasilitas kampus,” ujarnya.

Beberapa mahasiswa lain bercerita tentang pengalaman kuliah yang kini semakin fleksibel. Ada yang masih merasa belum sepenuhnya nyaman dengan pembelajaran daring, namun banyak pula yang mulai terbiasa.

“Kadang kangen juga sih suasana kelas. Tapi sekarang ya dinikmati aja,” kata Tegar, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi.

Meski suasana kadang tak menentu, harapan dan optimisme tetap kuat. Salah satu peserta bahkan menyebutkan, “Saya percaya, kampus ini bukan sekadar tempat belajar. Ini tempat kita bertumbuh, berekspresi, dan mulai menulis masa depan.” ucapnya

Kegiatan hari itu bukan sekadar jalan sehat. Ia menjadi momentum untuk saling menyapa, berbagi cerita, bahkan menyelipkan keluh-kesah yang terbungkus tawa. Seorang mahasiswi menutup dengan harapan, “Semoga Usahid selalu jadi tempat terbaik buat tumbuh. Belajar, berkarya, dan juga bahagia.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan