Mahasiswa UIN Raden Mas Said Belajar Budaya dan Pusaka di Padepokan Merah Putih Singo Niti.

Sukoharjo – Sekelompok mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris FKIP UIN Raden Mas Said mengunjungi Padepokan Merah Putih Singo Niti, Rabu (18/6), untuk mewawancarai tokoh budaya terkait gamelan dan pusaka tradisional sebagai bagian dari tugas kuliah sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran lapangan yang bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman kontekstual sebelum mereka terjun ke masyarakat dalam program KKN. Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa berdialog langsung dengan pengelola Padepokan Merah Putih Singo Niti yang juga dikenal sebagai tokoh pelestari budaya.

Bacaan Lainnya

Dalam sesi wawancara, dijelaskan bahwa keris merupakan senjata yang digunakan pada masa kerajaan, sebagaimana senapan digunakan pada era modern.

“Kita tidak perlu mendewakan keris. Yang penting, kita jaga dan rawat agar tetap lestari sebagai warisan budaya,” ujar Purwanto ketua Padepokan.

Selain membahas nilai filosofis dan fungsi sejarah keris, mahasiswa juga mendapat penjelasan tentang teknik perawatan pusaka seperti keris dan tombak. Proses perawatan atau penjamasan dilakukan menggunakan air kelapa (air degan) dan ubarampe atau perlengkapan khusus lainnya sesuai tradisi.

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa pada dinamika sosial budaya yang mungkin mereka temui saat KKN, termasuk interaksi dengan tokoh adat, pemuka agama, dan aparat pemerintahan (Umaroh).

Dengan kunjungan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori kebudayaan, tetapi juga memiliki pengalaman langsung dan pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya bangsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan