SOLO – Pura Mangkunegaran akan kembali menggarap kegiatan-kegiatan pariwisata yang berbasis tradisi, setelah dua tahun lebih mengalami kevakuman kegiatan budaya dan tradisi lantaran berlangsungnya pandemi Covid-19. Saat ini kegiatan-kegiatan seni dan budaya kembali menggeliat di Pura Mangkunegaran.
“Beberapa kegiatan seni budaya di Mangkunegaran sudah mulai kita gelar kembali seiring dengan menurunnya pandemi Covid-19. Setelah ini kami akan merancang program-program pariwisata yang berbasis budaya dan seni tradisi yang selama ini agak menurun karena ada pandemi. Mohon dukungan dan masukan dari semua pihak,” ungkap GPH Bhre Cakrahutomo atau KGPAA Mangkunagoro X saat menerima kunjungan pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Surakarta, Kamis (7/4/2022) sore di Pura Mangkunegaran.
Mangkunagoro X mencontohkan, kegiatan yang kembali digelar di antaranya adalah upacara adat ruwahan yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan dengan mengumpulkan para abdi dalem dan masyarakat. Masih ada beberapa kegiatan tradisi lain yang bisa dikemas sebagai tujuan wisata.
Dikatakan Bhre, pihaknya sangat terbuka melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder pariwisata di Surakarta termasuk dengan BPPDS Solo. Karena keberadaan BPPDS dinilainya sangat strategis dalam melakukan promosi menjadi jembatan dengan para pelaku pariwisata di Kota Solo dan daerah-daerah lain.
“Sehingga kami sangat berharap ada kolaborasi antara Pura Mangkunegaran dengan BPPDS untuk merancang sekaligus menggaungkan kegiatan pariwisata di Pura Mangkunegaran maupun Kota Solo pada umumnya. Kita sangat optimistis bahwa pariwisata di Surakarta akan bangkit pasca pandemi dengan sinergi semua pihak,” ungkap pemimpin Pura Mangkunegaran tersebut.
Apalagi, lanjut Bhre, Surakarta punya potensi yang kaya di sektor pariwisata khususnya budaya dan tradisi leluhur yang berbeda dari daerah lain. “Selain kaya dengan wisata kuliner, kita punya kekayaan wisata tradisi, seni da budaya yang luar biasa. Ini harus kita kembangkan bersama-sama oleh stakeholder pariwisata,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, KGPAA Mangkonagoro didampingi sejumlah staf Pura Mangkunegaran. Sedangkan dari BPPDS hadir para pengurus mulai dari Ketua BPPDS Retno Wulandari, Wakil Ketua Andre Rahmanto, Sekretaris Anggota yakni Abdullah Soewarno, Anas Syahirul, Irfan Fadly, Sadrah Sumariyarso, Agung Setyodinoto.
Kedua pihak juga mendiskusikan seputar pengembangan pariwisata di Kota Solo mulai dari program, promosi hingga potensi-potensi yang bisa dikembangkan. Ada sejumlah ide dan gagasan yang bisa dieksplorasi agar pariwisata di Solo bisa bangkit dengan cepat pasca pandemi. Terutama pariwisata yang berbasis tradisi dan kebudayaan yang selama ini menjadi unggulan Kota Solo dengan keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Retno Wulandari selaku Ketua BPPD Surakarta menyambut baik upaya KGPAA Mangkunagoro X yang akan merevitalisasi program-program pariwisata di Mangkunegaran. BPPDS siap memasukkan dalam agenda promosi BPPD. “Bahkan bukan hanya di bidang promosi, kami di BPPD juga siap jika diajak berdiskusi dengan pengelola pariwisata Pura Mengkunegaran untuk merancang program-program pengembangan pariwisata di Mangkunegaran. Saya sepakat dengan Gusti Bhre untuk bersama-sama bergandengan tangan membangun wsiata di Solo,” paparnya.
Pada kesempatan itu juga sempat disinggung mengenai paket Royal Dinner dan Gala Dinner berbasis tradisi kerajaan yang bisa dilaksanakan di Pendapa Pura Mangkunegaran. KGPAA Mangkunagoro X dan BPPD Surakarta sepakat merancang program bersama paket wisata Royal Dinner dan Gala Dinner dengan nuansa tradisi dan budaya kerajaan Mataram.
“Ini bisa menjadi paket wisata menarik yang nanti dijual oleh teman-teman ASITA dan yang lain. Karena menjadi keunggulan tersendiri yang dimiliki Surakarta. Dan kita sudah rindu dengan wisata tradisi,” tambah Retno. Audiensi ditutup dengan foto bersama. (*)