Satpol PP, Damkar dan Linmas Ungkap Suka Duka dalam Memerangi Pandemi Virus Corona

Jajaran Satuan Pol PP Kabupaten Boyolali Yang selalu siap dalam Penanganan Pandemi Corona dan Menegakan Peraturan Pemerintah Daerah (foto:Rafaelxl)

Boyolali, Kabarjoglo.com – Selama pandemi virus Corona semua orang ikut berpartifipasi untuk memerangi virus Corona tak terkecuali Satpol PP, Linmas dan Damkar yang mana selama ini jarang terekspos di media massa dan bahkan tak sedikit dari mereka menerima perlakuan tidak mengenakkan dari masyarakat selama bertugas di lapangan.

Kasi Pembinaan dan Penyuluhan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Hani Rulianto menceritakan hal tersebut “Selama ini kita selalu melakukan himbauan yang sebenarnya untuk kebaikan bersama mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini sedang mewabah, sebenarnya saya sendiri juga ikut cemas bagaimana bila nanti saya juga tertular keluarga pun juga sama” terang Hani. Rabu (22/04/20)

Sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Satpol PP selalu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tida berkerumun, selalu menjaga jarak fiski dan selalu menggunakan masker sesuai dengan yang sudah dianjurkan pemerintah. Namun ada ada saja respon negatif dari masyarakat, mereka menganggap himbauan ini sebagai larangan dan tak sedikit juga dari mereka merasa terusik dengan kehadiran Satpol PP “Tak jarang umpatan dan cacian harus kita terima. Tapi kita ya harus legowo dan lapang dada saja,” M. Supriyatin selaku Kasi Tibum Satpol PP Boyolali menerangkan.

Berbagai cara sudah dilakukan Satpol PP untuk mengedukasi masyarakat salah satunya dengan pendekatan humanis agar masyarakat patuh akan anjuran tersebut

“Sebetulnya masyarakat paham dengan himbauan pemerintah untuk menjaga jarak fisik, hanya saja, masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikan himbauan tersebut. Padahal semua itu dilakukan untuk kebaikan kita semua agar tidak tertular Covid-19. Kalau Nekad, terpaksa dengan berat hati kami harus membubarkannya” tambah Supriyatin

Di Boyolali sendiri saat ini terkonfirmasi positif covid-19 walau tak sebanyak di wilayah Surakarta. Namun, beberapa kecamatan yang sebelumnya terkonfirmasi zona hijau sekarang sudah menjadi zona merah. “Jika tidak dilakukan upaya preventif dan serius, dikhawatirkan warga Boyolali yang terpapar akan semakin banyak,” jelas Supriyatin.

Hal ini juga senada dengan Kasi Damkar Kabupaten Boyolali, Drs. Dono Rumeksa. Pertama kali Ia mendapat laporan adanya positif Covid-19 di Boyolali pihaknya segera melakukan aksi preventif seperti penyemprotan disinfektan di wilayah yang dilaporkan

“Saya selalu menyampaikan kepada anak buah saya ‘yen wani ojo wedi wedi, yen wedi aja sekali kali wani’ (kalau berani jangan takut, tapi kalau takut jangan berani) Itu saya sampaikan supaya para petugas di lapangan memiliki keteguhan hati, tidak ragu ragu dalam bertugas. Sebab saya paham virus ini tidak pandang bulu, bisa saja kami ikut tertular dan sangat wajar sekali. Tapi alhamdulillah sampai saat ini semua anggota Satpol PP masih dalam kondisi yang sehat” jelasnya.

Hal ini juga dirasakan oleh para Linmas yang bertugas di desa – desa dii Boyolali, Kasi Linmas, Darsono menerangkan terdapat 8.750 anggota yang tersebar di 22 Kecamatan dan 267 Desa/Kelurahan. Di tengah kondisi wabah saat ini, peran linmas di daerah menjadi ujung tombak menyerap informasi sekaligus melakukan pendataan terhadap warga pendatang atau pemudik. Linmas juga harus mampu menjadi telik sandi di wilayah yang dinilai rawan kejahatan dan kriminalitas. Oleh karena itu, ia menegaskan, butuh kesiapan koordinasi sekaligus pengamanan diri yang maksimal, agar para petugas linmas di lapangan tidak tertular covid-19.

“Kunci utamanya adalah daya tahan tubuh dan memperbanyak doa. Menjalani pola hidup sehat dengan cara sesering mungkin cuci tangan dan menjaga kesehatan tubuh serta memenuhi asupan vitamin. Selain itu penuhi hidup dengan perasaan bahagia, karena ini imun terbaik yang ada dalam diri kita,” tutup Darsono.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan