Inovasi di Masa Pandemi, Kurban Sapi SOLOPEDULI Diolah Jadi Abon.

 

Surakarta, Kabarjoglo.com – Seperti yang dilakukan setiap tahunnya, SOLOPEDULI membuka layanan kurban bagi donatur yang ingin berkurban dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. tetapi tahun ini SOLOPEDULI berinovasi dengan membuat olahan hewan kurban sapi menjadi abon.

Inovasi ini muncul untuk memudahkan dalam pengadaan dan penyembelihan hewan kurban serta memudahkan dalam penyaluran dengan menerapkan social distancing di masa pandemik covid-19.

Tahun ini SOLOPEDULI mengoptimalkan kurban sapi menjadi olahan abon. Sedang sisa olahan abon akan tetap didistribusikan untuk masyarakat yang membutuhkan, dhuafa. Untuk kulit hewan kurban akan dijual dan hasil dari penjualan akan dibelikan daging untuk kembali disalurkan untuk masyarakat yang membutuhkan (dhuafa).

_”Budaya orang Indonesia masih suka berkerumun, maka Abonisasi atau pengolahan hewan kurban (sapi) untuk diolah menjadi abon merupakan ikhtiar yang paling tepat untuk menghindari kerumunan, karena kalau dimasyarakat 1 hewan biasa ditangani 8 orang, tetapi kalau melalui lembaga seperti SOLOPEDULI 1 hewan bisa ditangani hanya 2 orang saja,”_ jelas Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori yang menyampaikan arahannya dalam kordinasi program kurban 2020 ke seluruh kantor cabang SOLOPEDULI pada 19/6.

Penyembelihan hewan kurban dilakukan dari idhul adha sampai hari tasyik ketiga. Sedang penyaluran abon atau dagingnya bisa dilakukan di hari tayik dan setelah hari tasrik.

”Abon ini expired nya lebih lama, sampai satu tahun, jadi lebih awet. Bahkan abon dari program ini kalaupun ada sisa bisa disalurkan saat terjadi bencana, karena Indonesia sering sekali mengalami bencana,” tambah Sidik.

”Masa pandemik bukanlah alasan untuk berpangku tangan tanpa memberikan maslahat bagi masyarakat, tren 3 tahun ini SOLOPEDULI mengalami kenaikan, dimasa sulit ini kami mengoptimalkan peran dengan mengajak sebanyak mungkin donatur (masyarakat) agar mereka bisa berkorban. Kalau setiap satu kepala keluarga berkurban 1 ekor kambing atau seper tujuh sapi akan menjadi kekuatan untuk ketahanan pangan, sehingga masa pandemik covid-19 bukanlah masa yang susah karena daging kambing dan juga abon sapi ini akan disebarkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, dan juga kita salurkan ke dapur-dapur umum penanganan pandemik,”  menurut Sidik Yang dipancarkan atau siarkan dari kantor pusat SOLOPEDULI di Komplek Griya Smart, Jl Tentara Pelajar, Jetak, Bolon, Colomadu, Karanganyar.

SOLOPEDULI tetap menerima donatur yang ingin berkurban dengan penyaluran berupa daging kurban baik berupa sapi maupun kambing. _”Donatur bebas menentukan apakah mau berkurban dengan penyaluran berupa daging kurban baik sapi maupun kambing/domba dan bisa juga berupa hewan yang akan diolah berupa abon, tim sudah kami bagi untuk memudahkan program kurban SOLOPEDULI. Donatur yang berkurban melalui SOLOPEDULI akan mendapatkan sertifikat mendapatkan abon sebanyak 10 bungkus,”_ jelas Sidik Anshori.

SOLOPEDULI berupaya untuk terus mengajak sebanyak mungkin orang untuk berkurban. “Banyak wilayah pelosok dan minus ekonomi yang ingin terus kami bantu melalui program kurban, semoga di masa pandemik ini SOLOPEDULI bisa terus mengajak masyarakat untuk berkurban dan memberikan yang terbaik untuk negeri dan ummat,” ungkap Sidik Anshori.

Tahun ini SOLOPEDULI mentargetkan bisa mendapatkan 3.450 sohibul kurban. Angka tersebut diharapkan bisa terpenuhi untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi ke wilayah pelosok dan minus ekonomi terutama di wilayah Jawa Tengah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan