Solo, Kabarjoglo.com – SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta menggelar program penguatan karakter kearifan lokal di Dayu Jurang Jero, Karang Malang, Sragen selama dua hari beberapa waktu lalu. Para siswa kelas 7 sejumlah 124 orang harus rela meninggalkan “zona nyaman” untuk hidup bersama orang tua asuh di desa.
Muhdiyatmoko selaku Kepala SMP Muhammadiyah PK Solo mengatakan kegiatan home stay merupakan salah satu progam unggulan sekolah yang dilaksanakan untuk siswa jenjang kelas 7. Kegiatan tersebut untuk memperkuat nilai-nilai karakter kearifan lokal para siswa seperti andhap ashor, grapyak semanak, gotong royong, guyup rukun, ewuh pekewuh, penuh pengertian, mandiri, bersyukur, kerja keras, dan lainnya.
“Karena kearifan lokal itu melekat dalam budaya dan kehidupan masyarakat di desa maka untuk mempelajarinya, kami mengajak para siswa terjun langsung belajar di masyarakat pedesaan. Nilai-nilai, etika, norma, adat, dan aturan akan diserap para siswa ketika berinteraksi langsung dengan warga masyarakat,” ungkapnya.
Muhdiyatmoko berharap semoga dengan kegiatan belajar langsung di masyarakat ini mampu memberikan peningkatan karakter siswa dan semakin tambah bersyukur kepada Allah Swt.
Sementara itu, Hermawan Adi Saputra, selaku ketua pelaksana menceritakan antusiasme para siswa mengikuti kegiatan home stay tersebut. Menurutnya, kegiatan home stay penting untuk memberikan pengalaman langsung para siswa berinteraksi dengan masyarakat. Maka para siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-5 siswa. Total terdapat 28 kelompok yang dititipkan kepada orang tua asuh.
“Kami merasakan suasana guyup rukun di desa Jurang Jero. Kami diterima dengan baik dan orang tua asuh yang terlibat sejumlah 28 orang tua,” jelasnya.
Masing-masing kelompok kecil didampingi satu guru. Mereka mengikuti kegiatan bersama orang tua asuh seperti mencari pakan ternak, merawat padi di sawah, membantu masak di rumah, bersosialiasi dengan keluarga, dan membantu pekerjaan lainnya.
Hari pertama, para siswa mengikuti kegiatan pembukaan ramah tamah dengan orang tua asuh. Setelah itu, mereka menginap di rumah orang tua asuh. Selain itu, para siswa menggelar aksi peduli berupa pengobatan gratis dan perlombaan TPA di Masjid Al Hidayah. Pengobatan gratis tersebut bekerja sama dengan Lazismu. Selain itu, para siswa juga menggelar kegiatan perlombaan TPA di sana.
“Sebagai bentuk pengakraban para siswa dengan masyarakat maka digelar pengajian akbar di Masjid Al Hidayah dengan pembicara Ustaz Sutarno,” jelas Hermawan.
Hari kedua, para siswa mengikuti kegiatan bersama orang tua asuh dan melakukan kunjungan di home industri daerah Dayu Sragen. Terdapat industri pembuatan telenan, centelan baju, donat kentang, dan pisau. Agar lebih seru, para siswa berkeliling dengan kereta kelinci milik salah satu warga di desa. Kegiatan ditutup dengan penyerahan bingkisan ke rumah orang tua asuh.
Sementara itu, Suyatmi, 65, asli warga Dayu mengaku senang kedatangan siswa-siswi dari SMP Muhammadiyah PK. Suyatmi berkesan dengan kegiatan pengobatan gratis. Ia memeriksa asam urat.
“Awak keju kemeng dan kandel wonten sukunipun. Alhamdulillah remen sanget. Nyuwun donga mugi enggal sehat,” ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan Tugiyo, ketua RT 27. Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah percaya kepada warga desa Dayu dan telah mengadakan tes kesehatan. “Saya sendiri sudah tes karena sebenarnya sudah lama sekali mau tes kesehatan. Tidak usah jauh-jauh di sini ada. Semoga bisa bermanfaat untuk warga dukuh Dayu,” jelasnya.