Surakarta – Mahesa Chepy, mantan komedian televisi nasional dan alumnus Akademi Komedi Indosiar serta Api TPI, kini menempuh jalan baru sebagai aktivis budaya dan spiritual. Berbekal kepedulian terhadap budaya Solo Raya, Mahesa mengalihkan fokusnya dari dunia hiburan on air ke kegiatan pelestarian budaya dan eksplorasi spiritual yang edukatif dan menghibur.
Setelah dikenal luas sebagai bagian dari duo komedi GTV dan tampil dalam berbagai program televisi, Mahesa Chepy mengejutkan publik dengan perubahan arah kariernya. Ia memilih untuk meninggalkan dunia komedi televisi dan mendalami peran sebagai pegiat budaya serta spiritualitas.
Mahesa kini aktif mengangkat budaya Solo Raya melalui berbagai kegiatan kreatif. Sebagai putra daerah, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya leluhur. “Budaya adalah jati diri. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?” ujarnya dalam sebuah tayangan terbaru di kanal YouTube Padepokan Cah Angon Kang Dasep.
Tidak hanya itu, Mahesa juga mulai menjelajahi ranah spiritual. Ia menggabungkan unsur dakwah, edukasi, dan hiburan dalam berbagai konten bertema misteri dan kejawen. Salah satu segmen yang kini ramai diperbincangkan adalah saat ia bersama Kang Dasep mengungkap praktik-praktik gaib yang dipercaya meresahkan masyarakat, seperti ritual persugihan tuyul.
Dalam tayangan tersebut, Mahesa tampil jenaka namun tetap menghormati nilai-nilai spiritual yang diangkat. Ia berperan sebagai penyeimbang, membawa elemen komedi dalam momen yang tegang dan penuh misteri. Hal ini membuat konten Padepokan Cah Angon tidak hanya menarik secara visual, tapi juga memiliki pesan moral yang kuat.
Terbaru, Mahesa dan tim mengulas misteri Jembatan Jurug di Solo yang viral karena kisah-kisah angkernya. Dengan pendekatan yang menghibur sekaligus edukatif, mereka mencoba meluruskan berbagai isu dan mitos yang beredar di masyarakat.
Padepokan Cah Angon Kang Dasep sendiri dikenal sebagai kanal YouTube yang menyajikan konten pengungkapan misteri dari tempat-tempat yang dianggap angker. Dengan menyatukan dakwah, budaya, dan humor, kanal ini berhasil membangun basis penonton yang solid dan terus berkembang.
Transformasi Mahesa Chepy dari komedian televisi menjadi aktivis budaya dan spiritual menunjukkan bahwa perjalanan hidup bisa berubah arah tanpa kehilangan esensi kreativitas. “Selama bisa membawa manfaat, saya ingin tetap berkarya dengan cara yang lebih bermakna,” tuturnya.






