Sukoharjo – Dalam suasana malam Selasa Kliwon, 21 Juli 2025, aroma spiritual menyelimuti Petilasan Keraton Pajang, Surakarta. Ikatan Prabu Nusantara (IPN) menggelar Ruatan Umbul Dongo bertajuk Suro Tumpeng Songo, sebagai bentuk laku batin dan pelestarian budaya leluhur.
Acara ini tak sekadar seremoni, tapi juga pemanggilan energi doa dan harapan agar bangsa dan generasi penerus senantiasa diberi karahayon. “Angka songo itu angka sempurna. Kami memohon pada Tuhan dengan harapan apa yang baik dapat terwujud,” tutur Mas Karebet II salah satu tokoh IPN.
Lebih dari sekadar ritual budaya, IPN juga mengangkat kembali pemahaman mendalam tentang ilmu gendam, yang kerap disalahpahami. “Gendam itu bukan sekadar untuk kejahatan. Justru manfaatnya besar, terutama untuk penyembuhan, motivasi, dan peningkatan semangat hidup,” ungkap praktisi Rail of Gendam.
Menurutnya, hanya 3% gendam digunakan untuk kejahatan, selebihnya adalah potensi luar biasa untuk kebaikan. Ia mengajak masyarakat membuka pikiran dan memahami gendam sebagai energi, bukan sekadar ilmu mistik.
IPN juga menekankan pentingnya kualitas dalam mencari anggota. “Kami tak sembarangan menerima. Harus ada syarat dan tanggung jawab. Sedikit tapi solid,” tegasnya.
Rangkaian acara Suro Tumpeng Songo menjadi bukti nyata semangat menjaga warisan leluhur dan membalik stigma negatif atas ilmu tradisi. IPN hadir bukan hanya sebagai komunitas spiritual, tetapi juga penggerak pelestarian budaya dan transformasi energi positif Nusantara.






