SELATPANJANG-Kabarjoglo.com.Pesona alam Kepulauan Meranti khususnya Pulau Rangsang menarik minat komunitas penggemar olahraga bersepeda di Batam. Komunitas dengan nama Snepac Bicycle Batam ini melakukan tour gowes keliling Pulau Rangsang dan Kota Selatpanjang selama dua hari, Sabtu-Minggu (12-13/8).
Tur gowes oleh komunitas Snepac Bicyle ini dipimpin langsung ketuanya Z Ali atau biasa disapa Wak Ali. Mereka tiba di Selatpanjang sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu, dan langsung melanjutnya perjalanan ke Desa Lemang, menggunakan kempang penyeberangan.
Tur gowes ini mengambil start di Desa Telaga Baru atau biasa disebut Kampung Jepun. Lalu menelusuri jalan base yang dibangun Pemda ke Desa Sendaur, Desa Kayu Ara, Desa Kedaburapat, Desa Binasempian dan titik akhir di Pantai Desa Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir.
Komunitas bersepeda yang berjumlah 15 orang ini sempat menikmati pemandangan indah pantai Tanah Merah dengan pasirnya yang panjang ke tengah. Terlebih saat itu kondisi air sedang surut. Mereka pun sempat befoto-foto di pantai tersebut serta beramah-tamah dengan masyarakat setempat.
Setelah istirahat dan menunai shalat, perjalanan pulang dilanjutnya dengan melalui rute berbeda yakni langsung ke Desa Bina Sempian dengan singgah ke usaha Kopi Luwak Nurjaya milik Bapak Nyoto. Mereka pun dengan nikmat menyeruput suguhan kopi Luwak ditemani keripik pisang dan buah nanas yang disediakan Bapak Nyoto.
“Kami sangat menikmati tour ini dan Kopi Luwaknya sangat nikmat. Rute yang kami tempuh pulang-pergi sekitar 40 kilometer dan
cukup menantang karena beberapa ruas jalan kondisinya rusak,” ungkap Wak Ali.
Setelah melihat penangkaran Luwak atau musang, dan proses pembuatan kopi Luwak serta membeli beberapa bungkus kopi luwak siap saji, perjalanan pulang dilanjutkan dengan rute yang sama ke Desa Sendaur dan berakhir di Desa Telaga Baru saat hari sudah gelap. Malam itu juga peserta tour kembali ke Selatpanjang dan menginap di Hotel Grand Indobaru.
Paginya, mereka mengelilingi Kota Selatpanjang bersama komunitas sepeda lokal dengan rute Pantai Dorak, Jalan Rintis, dan Pasar Sandang Pangan. Mereka sempat sarapan mie kuah kacang di Kedai Kopi Sandang Pangan yang sudah legendaris, dan mengunjungi pusat penjualan oleh-oleh tidak jauh dari kedai kopi tersebut.
“Kami membeli beberapa bungkus kerupuk udang, mie sagu, dan beberapa kue kering. Saya rasa kuliner di sini cukup enak terutama kopinya yang sangat khas,” ungkap Ari, seorang peserta tour.
Sebelum kembali ke Batam, Wak Ali mengaku cukup puas dengan tourtersebut. Namun dia menyarankan agar jalan-jalan yang dilalui dapat diperbaiki sehingga bila ada tour lagi peserta lebih nyaman.
“Rute tour sepeda di Pulau Rangsang ini memang sangat menarik karena melalui banyak desa dengan perkebunan karet, kelapa,sagu, kopi, dan sawah padi yang tentunya sangat menyejuknya dan enak dipandang selama gowes. Namun masih banyak jalan rusak dan itu sangat berat terutama bagi peserta gowes dengan ban sepeda kecil yang didesain untuk jalan aspal,” jelas dia.
Meski tidak ada ruas jalan yang menanjak, namun rute tempuh yang panjang dan melintasi perkebunan dianggap Wak Ali, sebagai rute potensial dikembangkan. “Ya, udaranya kan sangat nyaman dan bersih serta pemandangan perkebunannya sangat teduh. Ini potensial sekali dikembangkan untuk rute wisata olahraga bersepeda,” imbuh Wak Ali.
Bahkan Wak Ali yang juga berasal dari Kampung Jepun namun sudah lama menetap di Batam ini mengaku suatu saat akan kembali membawa rombongan tour bersepeda ke Meranti. Dia mengaku akan mencoba rute yang berbeda dan berharap bisa berbaur dengan komunitas sepeda lokal.(red)