Meminimalisir Korban Akibat Bencana Alam, Satgas Beri Penyuluhan

Kabarjoglo.com – Letak geografis wilayah perbatasan Motaain, desa Silawan, kecamatan Tasifeto timur, kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang berada dipesisir pantai tidak menutup kemungkinan terdampak pasang surut air laut, bahkan bahaya bencana tsunami. Hal ini membangkitkan niat anggota satgas pengaman perbatasan untuk memberikan penyuluhan tata cara menyelamatkan diri dari bahaya tsunami bagi masyarakat di perbatasan.

Anggota pos Motaain PLBN satgas pamtas Indonesia-Timor Leste sektor timur Yonif Raider 408/Suhbrastha yang dikomandoi Lettu Inf Ari Cahyo Wibowo memberikan penyuluhan terhadap siswa SMK Negeri 2 Belu tentang tata cara menyelamatkan diri dari bahaya pasang surut air laut dan bencana tsunami. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi siswa-siswi SMK tersebut agar tanggap terhadap potensi bencana tsunami sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa bila bencana tersebut terjadi diwilayah ini.

Mulai dari tata cara menghindari kejaran air laut hingga penggunaan alat bantu untuk menyelamatkan diri telah diberikan oleh serda Yasmaun perwakilan anggota satgas pos Motaain yang dibantu 3 orang rekannya. Setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah SMK 2 Belu, serda Yasmaun beserta rekanya memberikan penyuluhan disalah satu sudut sekolah tersebut.

Kepala sekolah SMK Negeri 2 Belu, Karolus Kiik Asa, Spd sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan anggota satgas tersebut, dan berharap agar kegiatan tersebut dapat berlanjut dengan materi-materi yang bermanfaat bagi siswa.

Lettu Inf Ari Cahyo Wibowo sebagai komandan kompi tempur 1 satgas Yonif Raider 408/Suhbrastha dari awal selalu menekan kepada seluruh anggota pos agar selalu tanggap dan peka terhadap situasi dan kondisi alam wilayah perbatasan. Sehingga bila terjadi hal-hal yang berdampak buruk terhadap anggota satgas dan masyarakat sekitar dapat diminimalisir atau bahkan dihindari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan