Puluhan Banser Dilatih Babinsa, Ini Tujuannya


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/kabarjog/domains/kabarjoglo.com/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

Wonogiri,Kabarjoglo.com – Bertempat di halaman Sekolah SMK N 1 Pariwisata Pracimantoro Babinsa Ramil 13/Pracimantoro (Serka Didik Siswadi dan Sertu Agus Suranto) memberikan materi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Tata Upacara dan PBB dalam rangka Kegiatan Diklatsar Banser XIX Satkorcab Wonogiri yang diikuti sekitar 35 orang, Minggu (24/2).

Hadir dalam kegiatan antara lain Koramil 13/Pracimantoro Serka Didik Siswadi dan Sertu Agus Suranto, Ketua PAC GP Ansor Pracimantoro Riyat Islaini, S.Pd.I, Ketua Diklatsar XIX Sabarno Kepala Satkoryon Banser Pracimantoro Sarjono, dan Peserta Diklatsar.

Adapun materi yang di sampaikan antara lain :
1. Wawasan kebangsaan;
2. Bela Negara;dan
3. PBB.

Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara disampaiakan oleh (Sertu Agus Suranto) antara lain.

Kita sebagai generasi penerus harus bangga dan meneladani para pahlawan/pendahulu kita yang gagah berani melawan penjajah untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Para pahlawan dan pendahulu kita telah mempraktekkan melakukan Bela Negara dalam perjuangan fisik dan non fisik (diplomasi) untuk memproklamirkan Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan RI;

Sebagai salah satu pendiri bangsa, Bung Karno pernah menyampaikan konsep Trisakti dalam pidatonya Tahun 1963, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya. Konsep Trisakti menjadi landasan bagi Kabinet Kerja dalam meletakkan dasar pembangunan Indonesia selama lima tahun kedepan (2015-2019), yang tertuang dalam visi pembangunan, yaitu Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong;

Kita semua sadar bahwa saat ini kita hidup di era globalisasi yang seolah-olah negara tanpa batas dengan segala bentuk dinamikanya. Globalisasi selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif yang memerlukan penanganan dan antisipasi.

Untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan globalisasi, diperlukan wawasan kebangsaan dalam memperkuat semangat Nasionalisme melalui pendidikan Bela Negara. beberapa bentuk pendidikan Bela Negara adalah melalui Resimen Mahasiswa, Pramuka, Pecinta Alam, dll untuk membiasakan diri belajar disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab, serta memahami Wawasan Kebangsaan;

Keberadaan suatu bangsa dalam bingkai Negara pada dasarnya dilandasi oleh 3 (tiga) hal mendasar yaitu: ”kesadaran”, ”semangat” dan ”tekad” yang kuat dalam memahami Wawasan Kebangsaan, yaitu :
a. Cinta Tanah Air.

Setiap warga negara harus mencintai tanah air sebagai ruang hidup dalam menjalankan kehidupannya yang selalu mendapat ancaman baik dari dalam maupun luar negeri; antara lain diwujudkan menjaga lingkungan hidup, mengenal wilayah tanah air, dan mencintai produk dalam negeri agar tumbuh rasa Nasionalisme.

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Setiap warga negara dituntut mempunyai kesadaran atas tanggung jawabnya sebagai warga masyarakat yang didukung pengetahuan, keterampilan, kompetensi serta pribadi manusia yang beriman, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan bersikap demokratis; antara lain diwujudkan dengan bersikap disiplin, bertanggung jawab, saling menghargai dan menghormati, menjaga kerukunan, berjiwa gotong royong, mendahulukan kewajiban daripada hak sebagai warga negara, serta mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada kepentingan pribadi dan kelompok.

Yakin Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
Setiap warga negara dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara mengacu dan berlandaskan ideologi Pancasila; antara lain diwujudkan dengan bertaqwa kepada Tuhan YME, menjalankan kewajiban agama, mempunyai kesadaran membantu sesama, memelihara persatuan dan kesatuan, mengedepankan musyawarah untuk mufakat, serta mewujudkan keadilan sosial

Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara.
Setiap warga negara harus mampu mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi/golongan dan mencurahkan tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan tugas, hak dan kewajiban tanpa pamrih (ikhlas); antara lain diwujudkan dengan rela menolong sesama warga, mendahulukan kepentingan umum, bersedia menyumbang tenaga, pikiran, kemampuan, keahlian dan materi untuk kepentingan bangsa dan negara, siap membela bangsa dan negara, serta yakin pengorbanannya tidak sia-sia.

Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.
Pendidikan Bela Negara dimaksudkan agar dapat menimbulkan motivasi dan daya juang yang tinggi para pemuda untuk berupaya meningkatkan kemampuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam meningkatkan daya saing pemuda Indonesia, karena hanya bangsa yang dapat menguasai iptek secara efisien dan produktif untuk kemajuan umat manusia yang akan mampu maju dengan cepat. Hanya bangsa yang dapat menguasai dan mengembangkan Iptek yang akan mampu mandiri di dalam menentukan nasibnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan