Surakarta, Kabarjoglo.com – Ditengah era modern yang semakin maju dan masih banyak dari kalangan masyarakat yang belum memahami tentang kesetaraan gender. Banyak dari mereka yang masih menganggap tabu wanita dapat bekerja mencari nafkah seperti laki- laki, dan hal itu membuat kaum wanita menjadi sulit untuk berkembang karena stereotype tersebut. Untuk itu Accor Hotels yang merupakan salah satu jaringan hotel terbesar di dunia ingin memberikan support kepada kaum wanita agar dapat berkembang dan berkarya selayaknya. Kamis (19/12)
Melalui program Riise, Accor Hotels mensupport para wanita agar dapat berkarya bersama kaum pria dengan porsi yang sama tanpa membeda-bedakan gender. Riise sendiri merupakan salah satu program dari Accor Hotels yang berfokus kepada kesetaraan gender yang telah disosialisasikan di semua jaringan Accor Hotels diseluruh belahan dunia. Istilah Riise berasal dari kata rise dalam Bahasa inggris yang berarti bangkit. Terdapat huruf ii ganda yang melambangkan pria dan wanita yang berkomitmen pada nilai saling berbagi ilmu pengetahuan, solidaritas dan bersama-sama memerangi stereotip.
Di bulan Desember ini merupakan tahun pertama jadinya program Riise, Accor Hotels Solo mengadakan kegiatan Talkshow bersama Yayasan SPEK- HAM yang diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Desember 2019 dari pukul 11.00 hingga 16.00 WIB di Borobudur Room 3 Novotel Solo. Acara ini dihadiri oleh seluruh hotel yang tergabung dalam Accor Hotels wilayah Jateng & DIY.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Bapak Lucky Idris selaku Executive Assistance Manager Accor Hotels Solo kemudian dilanjutkan dengan beberapa games yang dipandu oleh T&C dari Accor Hotels Solo. Dan kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang disampaikan oleh ibu Fitri Handayani sebagai pembicara selaku Manager Divisi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Masyarakat (PPKBM)
Yuliana Indrasari selaku Cluster Talent and Culture Manager Accor Hotels Solo mengatakan “Ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya dengan harapan tumbuhnya kesadaran masyarakat agar mereka tidak lagi memandang kesenjangan gender dalam kehidupan sehari- hari sehingga kaum wanita dapat berkarya dengan layak dan angka kekerasan terhadap wanita kian menurun” ucap Yuliana
