FBM : 1000 Pincuk Nasi liwet Gratis di Pengukuhan kota Solo Sebagai Ikon kota Nasi liwet

 

Bacaan Lainnya

Solo, Kabarjoglo.com – Seribuan pincuk nasi liwet dibagikan gratis kepada masyarakat umum diseputaran balaikota Solo dalam rangka pengukuhan kota Solo sebagai Ikon kota nasi liwet  yang diselenggarakan oleh Yayasan Forum Budaya Mataram (FBM) bertempat di plasa Balaikota Solo. pada Minggu (19/6/22) pagi.

Hadir dalam giat tersebut Ketua FBM Dr. BRM Kusumo Putro, SH, MH berserta jajaran pengurus, perwakilan Forkompinda Kota Solo, perwakilan Keraton Surakarta KPH Dany Nur Adiningrat dan Gusti Raden Ayu Putri Purwaningrum, Ulama KH Joko Parwoto Al Hafidz, beberapa anggota DPRD Kota Solo dan tamu undangan lainnya.

Acara tersebut dikemas secara elegan dalam balutan nuansa budaya jawa yang kental, dua tarian tradisional Solo Putri dan Bajidor kahot dari sanggar Tari Gendewo Pinentang yang juga binaa FBM , disajikan sebagai pembukaan acara.

Dalam wawancara bersama awak media Ketua FBM Dr. BRM Kusumo Putro, SH, MH mengatakan Forum Budaya Mataram telah sukses menyelenggarakan acara pengukuhan nasi liwet sebagai ikon kuliner Kota Surakarta.

“Diluar dugaan kami bahwa pada hari ini kami menyediakan 1000 pincuk nasi liwet dan ternyata yang hadir lebih dari 3000 orang, ini menunjukkan bahwa dukungan masyarakat baik masyarakat Kota Solo maupun luar kota Solo sangat baik,” ujarnya.

Kusumo menerangkan hadir juga perwakilan dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat.

“Hadir juga dari semua organisasi massa ada Rescue 79 Untung Suropati, Patriot Garuda Nusantara , Pemuda Pancasila , Setia Hati Terate, ada berbagai macam organisasi masyarakat perwakilan paguyuban-paguyuban di kota Solo ada paguyuban PKL, Banser, Front Pembela Pancasila, paguyuban UMKM dari paguyuban pasar tradisional, LPMK, perwakilan Kelurahan, PKK, komunitas semua tumplek blek di tempat ini,” jelasnya.

Kedepan setelah pengukuhan, Kusumo berharap kegiatan tidak hanya berhenti.

“Setelah ini kami dari FBM akan segera mematenkan nasi liwet ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia agar nasi liwet ini menjadi milik Kota Solo, setelah itu kami mendorong pemerintah pusat melalui kementrian kebudyaan mendaftarkan ke UNESCO sebagai warisan tak benda,” harapannya.

Menambahkan Dra.Chatarina Etty, SH, M.Pd, M.Si Ketua Bidang Litbang Forum Budaya Mataram mengatakan bahwa Nasi Liwet adalah kuliner yang membumi di Kota Solo dan di Indonesia bahkan terkenal hingga Mancanegara. Menurutnya Nasi Liwet juga Memiliki makna Filosofi yang begitu dalam, inilah yang melatari Mengapa Nasi Liwet menjadi Ikon Kota Solo.Jogja punya Gudeg dan Solo Punya Nasi Liwet

lebih lanjut Kusyani, SPd selaku Ketua Panitia dalam sambutannya pengukuhan Kota Solo sebagai Kota nasi liwet tidak hanya akan mengangkat kuliner tradisional asli Solo menjadi destinasi wisata namun juga semakin menguatkan Solo sebagai Kota kuliner di Indonesia sehingga akan mampu menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara menambahkan Kota Solo selain selain mendapatkan julukan kota ternyaman untuk dihuni di Indonesia, Kota Solo juga mendapatkan julukan kota kuliner di Indonesia.

“Dampak pengukuhan ini diharapkan juga mampu mengangkat wirausaha UMKM di bidang kuliner dan sektor wisata yang lain termasuk melengkapi keragaman budaya yang ada di kota Solo,” tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan