Pameran Karya Mahasiswa dan Launching Buku Ajar Pancasila

Pengarusutamaan nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi landasan yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa. Namun, dalam kurun dua decade terakhir nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi way of life tersebut telah mengalami banyak kemunduran dilihat dari berbagai fenomena perubahan nilai-nilai kehidupan dan konflik sosial yang muncul di kalangan masyarakat. Salah satu faktor penyebab memudarnya nilai-nilai Pancasila adalah berkembangnya budaya individualisme di tengah masyarakat. Saat ini semakin banyak orang yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tanpa memikirkan kepentingan bersama. Hal ini menyebabkan tindakan egois dan merusak tatanan sosial yang ada. Selain itu, kecenderungan untuk mengutamakan kekayaan dan materialisme juga turut mempengaruhi memudarnya nilai-nilai Pancasila. Masyarakat cenderung lebih mengutamakan kepentingan ekonomi daripada moralitas persauadaraan kemanusiaan yang dapat dilihat dari semakin banyaknya kasus korupsi di Indonesia.

Bertolak dari permasalahan tersebut, Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSB-PS) menggandeng Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta menggelar pameran hasil karya mahasiswa dan launching buku ajar Pancasila. Kegiatan ini juga atas dukungan dari Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pameran tersebut dilaksanakan pada 16 Maret 2023 di Edutorium UMS, Surakarta. Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian program Revitalisasi, Institusionalisasi dan Standardisasi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi di Indonesia.
Pameran kali ini melibatkan lebih dari 100 karya mahasiswa tingkat awal yang berupa poster, foto, tulisan dan video. Hasil karya yang dipamerkan tersebut merupakan hasil penugasan pada pembelajaran Pancasila yang lebih mengedepankan project based-learning. Pameran ini juga merupakan upaya untuk turut mengapresias dan mempromosikan hasil kerja mahasiswa kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

Kegiatan pameran tersebut dilengkapi dengan berbagai acara pendukung berupa Eco-Art Class yang akan diikuti oleh anak berkebutuhan khusus (ABK) siswa-siswi sekolah inklusi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura. Peserta akan diajak untuk memanfaatkan barang bekas di sekitar mereka menjadi lukisan atau berbagai bentuk kreasi handicraft. Terdapat juga tampilan perkusi dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Surakarta, serta pameran produk UMKM hasil karya wanita korban kekerasan dalam rumah tangga di Kota Surakarta. Penampilan perkusi ini merupakan gambaran bahwa penyandang disabilitas atau orang berkebutuhan khusus juga memiliki potensi positif dan harus diperlakukan secara setara; tidak diskriminatif.

Yanuar Ikhtiarso, S.S., M.I.Kom selaku Program Manager menjelaskan bahwa berbagai kegiatan pendukung tersebut merupakan implementasi terkait tema yang diusung oleh panitia yakni revitaslisasi, inklusifitas dan kesetaraan gender. Harapannya pameran hasil karya dan launching buku ajar Pancasila dapat menjadi stimulus bagi civitas akademika serta masyarakat tentang pentingnya pemahaman dan penghayatan Pancasila dalam kehidupan.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif PSBPS UMS, Yayah Khisbiyah menyatakan “Pemahaman dan penghayatan Pancasila secara utuh menjadi poin yang penting yang ingin disampaikan pada pameran karena kita ketahui bersama akibat dari memudarnya nilai-nilai Pancasila telah menyebabkan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Kita dapat melihat betapa mudahnya terjadi konflik horizontal dan perpecahan di antara sesama warga negara. Padahal, nilai-nilai Pancasila seharusnya mampu menjadi perekat yang kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan