Webinar ASCEE Indonesia gelar “Data Science for Economics and Business”.

Association for Scientific Computing Electronics and Engineering (ASCEE) Indonesia menyelenggarakan Webinar dengan tema “Data Science in Economics and Business,” / foto istimewa.

Kabarjoglo.com – Association for Scientific Computing Electronics and Engineering (ASCEE) Indonesia menyelenggarakan Webinar dengan tema “Data Science in Economics and Business,” Kegiatan yang mendapatkan dukungan Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia (AIDI) ini diselenggarakan secara online pada 13 Juli 2020. “Masyarakat banyak salah kaparah memahami structured data dan unstructured data dalam data science, sehingga persoalan ini menjadi salah satu alasan mengapa webinar diselenggarakan,” ungkap Ahmad Azhari, M.Eng selaku Ketua ASCEE Indonesia, sekaligus moderator dalam acara tersebut.

Dalam sesi pembukanya, Ahmad Azhari, M.Eng., menyampaikan kegiatan ini merupakan implementasi visi dan misi ASCEE sendiri. “Kegiatan ini sesuai dengan Visi ASCEE sebagai konsorsium dengan reputasi global dalam sains dan teknologi” ungkap Ahmad Azhari. “Oleh karena itu, misi ASCEE dalam mendukung kegiatan global, salah satunya menjadi penyedia edukasi untuk komunitas global melalui workshop, training, seminar, dan konsultasi.” lanjutnya.

Webinar ini menghadirkan pembicara Dr. Andry Alamsyah, M.Sc., yang merupakan Chairman dan Founder Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia (AIDI) sekaligus dosen, peneliti, dan data scientist dari School of Economic and Business, Telkom University. Menurut Andry Alamsyah banyak tantangan dan kesempatan bagi peneliti dalam mengembangkan beragam data, termasuk big data, menjadi informasi yang berguna untuk masyarakat. “Data Science is the most sexiest job of the 21st Century” ucap Andry Alamsyah.

Dalam penyampaian materi, Andry menjelaskan secara detail terkait konsep Big Data, Data Analytics, dan Data Science. “Banyak yang salah penggunaan di masyarakat kita ketika menggunakan kata Analysis dan Analytics, dua hal itu berbeda.” ungkap Andry Alamsyah. Analysis menurut Andry terfokus pada pemahaman terhadap masa lampau, sedangkan Analytics terfokus pada pertanyaan, kenapa itu bisa terjadi dan apa yang akan terjadi selanjutnya. “Hal ini lah yang sering kita sebut sebagai Predictive analytics” ungkapnya.

Dalam sesi interaktif, Andry alamsyah juga menunjukkan beberapa hasil penelitian yang telah ia lakukan dan memberikan beberapa case study menggunakan google collab, dan peserta mencoba secara langsung. Sesi ini dipandu juga oleh Dian Puteri Ramadhani, M.M. “Data Science bisa dipelajari oleh orang non-IT”. Ucapnya.

Webinar ini diikuti oleh 165 peserta dari berbagai universitas, lembaga pemerintahan, dan perusahan di seluruh Indonesia. Seluruh peserta sangat antusias mengikuti webinar hingga usai, Haviluddin salah satu peserta dari Universitas Mulawarman Samarinda merasa mendapatkan banyak informasi yang sangat berharga. “webinar ini menjadi jembatan informasi bagi kita semua, terimakasih semoga kedepan ada webinar seri kedua,” kesannya di sesi penutup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan