Surakarta, Kabarjoglo.com – Brawijaya HealthCare Group meggelar Seminar Kesehatan Awam dengan mengangkat tiga topik utama, yakni “Tindakan Operasi Pengangkatan Kista dengan Metode Laparaskopi”, “Peran Bedah Pada Kesehatan Anak” dan “Teknik Baru dalam Pengobatan Syaraf Kejepit”. Bertempat di Hotel Solia Yosodipuro. Sabtu (11/11/23).
Brawijaya HealthCare merupakan jaringan Rumah Sakit dan Klinik terkemuka yang telah beroperasi sejak 2006. Berawal dari Women and Children Care, kini Brawijaya HealthCare telah berkembang menjadi rumah sakit yang melayani berbagai macam penyakit umum dan telah memiliki 5 rumah sakit antara lain, Brawijaya Hospital Antasari Jakarta Selatan, Brawijaya Hospital Duren Tiga Jakarta Selatan, Brawijaya Hospital Saharjo Jakarta Selatan, Brawijaya Hospital Depok Sawangan dan Brawijaya Hospital Tangerang, serta dua klinik yang berlokasi di Bandung dan Kemang.
Salah satu layanan unggulan Brawijaya adalah bedah umum dan laparoskopi. Berbeda dengan bedah konvensional, laparoskopi memberikan perawatan presisi, pemulihan cepat dengan hasil optimal bagi pasien, tak hanya itu metode pembedahan invasif minimal ini hanya memerlukan sayatan kecil sehingga dapat meminimalisir rasa nyeri dan risiko infeksi luka.
Dalam kesempatan, drg. Hestiningsih, SE, MARSA selaku Direktur Sales Corporate Brawijaya HealthCare menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan pada masyarakat bahwa Brawijaya memiliki layanan unggulan yang dimiliki oleh unit Rumah Sakit terutama center of excellent, “layanan obgyn dan pediatric sampai tingkat advance, orthopedic dan traumatologi center, onkologi center, digestif center, stroke center dan lainnya” ujarnya.
Pada seminar ini Brawijaya membawakan tiga dokter spesialis konsultan sebagai narasumber, antara lain dr. Rizky Notario H. P., Sp. OT, Subsp. OTB yang akan membahas seputar pengobatan modern untuk mengatasi saraf terjepit, yang kedua dr. Wisnu Setyawan, SpOG, Subsp. FER (K) yang akan memaparkan penanganan kasus kista dengan metode laparoskopi; dan yang terakhir dr. Hardian Gunardi, Sp.B. Subsp. Ped. (K) yang akan membicarakan tentang peran bedah pada kesehatan anak.
Dr. Rizky Notario, seorang dokter spesialis orthopedi subspesialis orthopedi tulang belakang, menjelaskan dalam paparannya, di Brawijaya penanganan syaraf terjepit sudah menggunakan metode endoskopi, “dulunya orang kalau ingin operasi tulang belakang harus open surgery atau operasi terbuka, hal itu akan meniggalkan bekas luka yang cukup besar, tetapi sekarang ini cukup dengan sayatan dua hingga tiga cm dapat menyembuhkan syaraf terjepit atau HMP jika ada” paparnya.
Dr. Rizky juga menjelaskan faktor utama syaraf terjepit adalah gaya hidup yang tidak sehat, “jarang olahraga, overweight, apalagi bagi pekerja kantoran yang mengharuskan duduk berjam-jam bisa menjadi penyebab syaraf terjepit, tapi ada satu lagi yaitu faktor genetik, jadi memang karena bentuk tulangnya yang menyebabkan syaraf orang tersebut rawan terjepit. Salah satu cara untuk mencegah syaraf terjepit adalah dengan rutin berolahraga dan menjaga berat badan agar tetap ideal” tambahnya.
Dengan adanya seminar ini, Brawijaya HealthCare berharap dapat menambah wawasan masyarakat Kota Solo terkait perkembangan layanan kesehatan terkini di Indonesia. (Rafael/r)