Ketua Yayasan Karya Dharma Pancasila : Pemimpin Terpilih Harus Perkuat Pembangunan Karakter dan Jatidiri Bangsa.

Dr. Anggoro Panji Nugroho, SE, MM

Solo, Kabarjoglo.com – Pemilihan Presiden 2024 saat ini mulai memasuki masa kampanye, seluruh tim pemenangan masing-masing pasangan calon Presiden Calon Wakil Presiden, berlomba – lomba menyusun strategi untuk memaparkan visi misi para paslon yang di usung.Dari mulai isu kesehatan, perekonomian, hukum, pendidikan, tenaga kerja, hingga puluhan program pemberdayaan lainnya, semua di angkat kedalam visi dan misi paslon Capres Cawapres.

“Dari sekian banyak visi misi yang di usung oleh tim pemenangan, tak satupun belum ada yang mengangkat isu pembangunan karakter dan jati diri bangsa.Padahal isu tersebut sangat penting bagi perjalanan bangsa ini di masa yang akan datang. Juga sebagai benteng pertahanan negara dari gerusan budaya asing,’”Terang Dr. Anggoro Panji Nugroho, M.M , akademisi Universitas Dharma (UNDHA) AUB Surakarta.

Bacaan Lainnya

Ketua Yayasan Karya Dharma Pancasila tersebut menambahkan, target capaian Indonesia emas 2045 akan sulit terpenuhi jika implementasi pengamalan Pancasila di tengah masyarakat kian hari kian di lupakan.Sejarah peradaban bangsa yang menjadi salah satu dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, saat ini juga sudah banyak dilupakan oleh para generasi muda.

Imbasnya mereka akan mudah terbawa arus globalisasi jaman, gampang di tarik kekanan dan ke kiri, karena tak memiliki kekuatan karakter dan jatidiri. Sebab tak mengetahui lagi siapa leluhurnya.

Saat ini dinilai oleh Dr. Anggoro Panji Nugroho, M.M, generasi muda tengah mengalami krisis jatidiri, jika hal tersebut tak di sikapi secara serius, maka bangsa ini akan mudah di jajah oleh bangsa lain.

Pengamalan nilai Pancasila dalam dunia pendidikan harus terus di lakukan dan di perkuat. Saat anak belajar di jenjang pendidikan usia dini sampai dengan jenjang  berikutnya.Apalagi saat mereka berada di bangku perkuliahan, generasi muda harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.

“Mahasiswa adalah agen perubahan, tunas muda harapan bangsa, calon pemimpin di masa depan.” Ucapnya

Penguatan karakter dan jati diri tersebut jelas Anggoro, tentunya harus sejalan dengan kebijakan pendidikan yang ada.

Untuk itu di harapkan oleh Anggoro, siapapun paslon Capres Cawapres yang terpilih nantinya, harus dapat membuat kebijakan yang adil dan bijaksana bagi Lembaga Perguruan Tinggi, baik Negeri (PTN) dan Swasta (PTS). Agar semua dapat sejalan di dalam memberikan kecerdasan dan mengimplementasikan nilai luhur lina sila di dalam Pancasila di dunia pendidikan.

Isu perubahan iklim dan pemanasan global, serta situasi geopolitik dunia yang semakin tidak menentu akibat perang di Palestina dan Ukraina, tentu akan membawa dampak bagi negara negara lain di dunia, tak terkecuali di Indonesia.Oleh sebab itu Pancasila menjadi perekat segala perbedaan yang ada, mampu menjadi kekuatan pertahanan yang kokoh untuk bangsa dan negara, pungkasnya. (djk/r)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan