Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi (PLKJ) UNDHA AUB Gelar Wilujengan Suran dan Santunan Anak Yatim

Ketua YKDP, Dr. Anggoro Panji Nugroho (tengah) saat berfoto bareng dengan para sesepuh dan tokoh budaya
 Solo, Kabarjoglo.com – Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi (PLKJ) Yayasan Karya Dharma Pancasila yang menaungi Universitas Dharma ( UNDHA) AUB Surakarta, menyelenggarakan tradisi adat bulan sura yang di kemas dengan tema “Umbul Donga Wilujengan Suran” dan santunan anak yatim,bertempat di Pendopo Kampus UNDHA AUB Surakarta.Rabu (2/8/23) kemarin malam.
Dalam sambutan Dr. Anggoro Panji Nugroho, M.M, selaku Ketua Yayasan Karya Dharma Pancasila menyampaikan, pembangunan karakter dan budi pekerti tak cukup hanya di ajarkan melalui pendidikan formal saja. Akan tetapi yang lebih utama harus di dasarkan secara kuat dan mendalam melalui kearifan budaya yang ada.Oleh karena itu sebagai bentuk upaya pelestarian sekaligus menanamkan nilai nilai karakter budaya dalam diri generasi muda, 

Wilujengan suran diselenggarakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur keluarga besar YKDP kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sekaligus upaya mawas diri agar dalam mengarungi perjalanan setahun kedepan, dengan harapan Yayasan Karya Dharma Pancasila beserta seluruh unsur yang ada di dalamnya senantiasa di berikan berkah kemudahan dan kelancaran.

“Dosen, karyawan dan mahasiswa, diberikan berkah kesehatan dalam peranya membangun bangsa dan negara melalui ilmu yang bermartabat, berbudaya dan berahklak”  Ujarnya

Bacaan Lainnya
Ketua YKDP, Dr. Anggoro Panji Nugroho (kiri) saat berfoto bareng dengan para sesepuh dan tokoh budaya SoloRaya ( foto/iws)

Melalui tradisi adat wilujengan suran, YKDP berharap Bangsa dan Negara Indonesia khususnya Kota Solo tercintai di berikan ketenteraman, kemakmuran, dijauhkan dari marabahaya dan bencana.

Wilujengan suran kata Ketua YKDP UNDHA AUB, memiliki esensi dalam mempererat tali silaturahmi. Esensi tersebut selaras dengan makna sura saat pertama kali di cetuskan oleh Sultan Agung di Mataram yakni, mempersatukan segala perbedaan menjadi sebuah kekuatan untuk menentang penjajahan.

Hanya saja di era modern seperti sekarang ini Anggoro uraikan, kekuatan tersebut kita pakai untuk memperkuat pembangunan karakter, agar generasi muda mengenal dan mencintai budaya kearifanya sendiri. Sebab tanpa peran serta kita bersama budaya kearifan tersebut akan hilang.

“Generasi sekarang mudah mencari ilmu, namun sulit mencari ahklak dan budi pekerti. Setinggi tinginya ilmu jauh lebih mulia ahklak dan budi pekerti. Ilmu tanpa ahklak dan budi pekerti hanya akan menimbulkan kerusakan” Jelas Ketua YKDP menandaskan

Oleh karena itu sebagai generas penerus YKDP, kami jajaran pengurus berupaya menjaga dan meneruskan visi misi para pendiri di dalam mencerdaskan anak anak bangsa. Melalui PLKJ kami juga berusaha menanamkan karakter dan jati diri lewat kegiatan budaya.

“Tradisi adat Wilujengan Suran di isi dengan acara santunan anak yatim, ruwatan nagari, sedekah bumi dan membagikan jenang suran di akhir acara. Tak lupa di sela sela acara di kirimkan doa kepada para leluhur dan pendiri AUB ” Ujarnya

Wilujengan Suran yang di hadiri para budayawan, pemerhati budaya dan sejarah, pegiat budaya dan komunitas pelestari budaya, sesepuh YKDP, Rektor UNDHA AUB dan perwakilan mahasiswa.

Ketua YKDP, Dr. Anggoro Panji Nugroho (kiri) saat berfoto bareng dengan perwakilan anak yatim didampingi Rektor Undha AUB Prof. Dr. Siti Fatonah M.M (kanan) .

Di pertengahan acara wilujengan suran, secara simbolik Ketua YKDP dan Rektor UNDHA AUB menyerahkan santunan untuk anak yatim.

Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi (PLKJ) merupakan cikal bakal dari YKDP yang di dirikan oleh Dr. Hc. Tukidjo. Dalam kiprahnya, PLKJ tak hanya pernah berjasa dalam upaya pelestarian budaya , namun juga memberikan penghargaan kepada para tokoh yang di anggap memiliki dedikasi dan pengabdian pada upaya pelestarian dan penyelematan kebudayaan, khususnya budaya jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan