Utik Kusumaningrum Guru BK SMA Negeri 1 Cawas : Mengatasi Kejenuhan Belajar di Rumah Selama Pandemi

Utik Kusumaningrum Guru BK di SMA Negeri 1 Cawas

Kejenuhan belajar merupakan hal yang sering terjadi pada siswa, kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental di mana seorang siswa mengalami kebosanan untuk melakukan aktifitas belajar. Selain itu jenuh juga mempunyai arti lain yaitu jemu atau bosan (Syah, 2005:165). Kejenuhan yang dialami siswa membuat proses belajar siswa menjadi sia-sia karena siswa tersebut sudah tidak dapat memproses informasi-informasi atau pengalaman baru yang diperoleh. Siswa yang mengalami kejenuhan belajar prestasinya bisa menurun walaupun kegiatan belajar dilakukan secara rutin. Kejenuhan adalah suatu kondisi mental di mana seseorang merasa dihinggapi kebosanan yang amat sangat untuk melakukan tugas rutin yang sudah sejak lama dilakukannya. Kejenuhan yang terjadi pada siswa tidak dapat dibiarkan begitu saja karena dampak yang dihasilkan dari kejenuhan belajar bukan saja prestasi yang menurun namun juga timbulnya sikap antipasti dan frustasi.

Sejak adanya virus corona di Indonesia, pemerintah  mengadakan program belajar di rumah, karena lebih banyak di rumah dalam waktu yang lama, tentu menimbulkan rasa bosan yang berkepanjangan bagi siswa. Pembelajaran jarak jauh dengan sistem online tentu saja tidak seefektif pertemuan tatap muka seperti yang biasa dilakukan di sekolah. Tidak ada teman bermain, penjelasan singkat dari guru melalui chat atau video, serta suasana rumah yang kurang kondusif membuat setiap materi yang diterima siswa menjadi terasa berat. Kreativitas dan inovasi guru merupakan salah satu kunci suksesnya pembelajaran di tengah pandemi demi mewujudkan pembelajaran yang optimal dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan.

Secara umum, pembelajaran di rumah difokuskan pada ranah kognitif dan psikomotor sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh guru masing-masing guru, dan dapat bervariasi antar siswa sesuai minat dan kondisinya termasuk mempertimbangkan fasilitas belajar di rumah. Untuk menghilangkan atau mengurangi kejenuhan dalam belajar, penulis selaku guru BK di SMA Negeri 1 Cawas memberikan beberapa solusi kepada siswa yang dikirim melalui chat.

Beberapa masukan yang penulis berikan kepada siswa tersebut antara lain adalah:1) agar ketika di rumah peserta didik tetap lakukan aktivitas seperti biasa (sekolah) belajar dan melakukan kebiasaan ketika di sekolah (mengerjakan tugas, mengikuti ulangan),2) menyarankan pada peserta didik untuk menciptakan ruang belajar yang kondusif dan membuat jadwal seperti jam belajar di sekolah,3) mengubah suasana belajar dengan cara mendesain ulang tata letak ruangan sesuai yang disukai,4) agar sesekali peserta didik belajar di luar tempat biasanya, seperti di teras, gazebo rumah, atau pekarangan rumah,5) berkomunikasi hal yang positif dengan teman sebayanya menggunakan media sosial,6) menentukan skala prioritas, dari yang yang dianggap paling penting, hingga ke tugas-tugas yang lain,7) menyarankan kepada peserta didik untuk tidak menunda pekerjaan/tugas, karena menunda pekerjaan justru malah menambah jumlah pekerjaan tersebut, dan jika dibiarkan masalah berlarut-larut akhirnya menjadi berantakan,8) menyarankan kepada peserta didik agar tidak mengorbankan waktu istirahat untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan, tetapi maksimalkan waktu istirahat untuk istirakat, seperti tidur, menonton youtube, menonton TV, meregangkan tubuh atau berjalan-jalan kecil di depan rumah sambil menghirup udara segar,9) agar peserta didik melakukan olahraga untuk mendukung kesehatan tubuh,10), melakukan aktivitas yang bermanfaat seperti melibatkan diri pada pekerjaan rumah,11) mengubah cara pandang bahwa siswa merupakan salah seorang yang beruntung masih bisa belajar di rumah saat pandemi dan bersyukur.

Semua dilakukan penulis dengan mengunakan bahasa yang halus dan persuasif supaya peserta didik mau belajar sebab peserta didik butuh motivasi dari semua guru. Semoga wabah covid-19 segera hilang dari negeri ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan