ANDREAS AGAM Guru BK SMA Negeri 1 Jogonalan : Peran Guru BK pada Masa Pembelajaran Daring

ANDREAS AGAM Guru BK SMA Negeri 1 Jogonalan

Salah satu kebijakan dengan adanya Covid-19 adalah penetapan proses belajar yang dilakukan secara online atau daring dari rumah masing-masing. Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak, baik itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik, para peserta didik juga harus siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah. Peserta didik harus mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, karena pada kenyataannya tidak semua sekolah sudah menyediakan layanan belajar daring yang memadai. Selama melakukan pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali godaan yang mengganggu proses pembelajaran, seperti menonton video, mengakses media sosial, atau membaca-baca konten berita yang tidak rencana sebelumnya, disinilah peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam membantu, mengatasi permasalahan-permasalahan siswa selama pembelajaran daring.

Menurut Winkel (2005), bimbingan adalah proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan, sedangkan konseling menurut Bimo Walgito (2005) adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupan dengan wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

 Selama pandemi ini sebagian besar guru di SMA Negeri 1 Jogonalan, Klaten menggunakan aplikasi whatsapp dan google classroom, dalam pembelajaran daring begitu juga dengan penulis selaku BK. Sebagai guru BK, penulis lebih sering meggunakan aplikasi whatsapp dalam memberikan layanan konseling kepada peserta didik. Aplikasi whatsapp dapat dipergunakan dalam memberikan layanan bimbingan kelompok maupun individu kepada peserta didik atau konseli dengan mudah tanpa dibatasi ruang dan waktu. Aplikasi whatsapp mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa maupun guru.

Sebagai fasilitator guru BK juga harus memberikan motivasi atau semangat untuk mengikuti pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi whatsapp group maupun chat pribadi. Melalui WAG, guru BK menyiapkan diri menjadi mediator antara  peserta didik dengan guru mata pelajaran atau perantara antara siswa dengan orangtuanya. Menggunakan whatsapp guru BK bisa bertugas mendampingi siswa menjadi pribadi yang memiliki kemandirian dalam hidupnya, dimana kegiatan pendampingan dilaksanakan guru BK berdasar ilmu BK sesuai dengan kondisi fisik peserta didik. Melalui whatsapp guru BK dapat memfasilitasi individu peserta didik untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan situasi secara optimal. Melalui whatsapp guru BK dapat membantu, mengatasi permasalahan-permasalahan siswa selama pembelajaran daring dengan menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.

Melalui whatsapp guru BK dapat memotivasi siswa memiliki mental yang sehat agar tetap bisa berfikir jernih menjalani hari-harinya secara sadar dan mantap membuat keputusan dan terhindar dari rasa cemas berlebihan di masa-masa pandemi, serta memposisikan sebagai teman dekat bagi anak didik sehingga peserta didik mau menumpahkan permasalahan sehingga hatinya terasa lebih ringan setelah curhat dan mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi. Penulis sebagai guru BK di SMA Negeri 1 Jogonalan tetap memberikan layanan konseling secara online dengan memberikan nasihat atau hal-hal yang bersifat positif agar siswa tidak terlalu stress dengan adanya pandemic virus corona. Untuk hal-hal yang bersifat mendesak dengan seijin pihak sekolah, penulis juga melakukan home visit ke rumah peserta didik agar permasalahan pembelajaran dapat segera teratasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan