Abah Sutar Propam Beromset Gorengan: Kisah Inspiratif dari Sudut Polres Sukoharjo

Sukoharjo – Abah Sutar Seorang Propam anggota kepolisian di Polres Sukoharjo, dengan tekad membangun usaha sampingan sebagai persiapan masa pensiun, menggeluti bisnis kuliner gorengan. Ide ini tak hanya untuk mencari tambahan penghasilan, tetapi juga untuk memberikan motivasi kepada rekan-rekan purna tugas dalam berwirausaha. Dari sini, lahirlah ‘Barokah’, sebuah warung gorengan yang menjual beragam jenis makanan goreng, dengan ciri khas tempe mendoan khas Banyumas.

Bertempat di Jl. Dr. Alun-Alun Kidul, RT.04/RW.02, Dusun IV, Pucangan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, warung ini membangkitkan semangat berwirausaha di kalangan anggota kepolisian, membantu mereka untuk tidak ‘kaget’ saat memasuki masa pensiun.

Bacaan Lainnya

Perkembangan Bisnis:
Abah Sutar, sang pemilik, menjelaskan bahwa ide ini berawal dari keinginannya untuk mempersiapkan masa pensiun dengan mencari tambahan penghasilan. Dia menyadari bahwa banyak mantan polisi yang ‘kaget’ saat memasuki masa pensiun karena tidak memiliki usaha. Oleh karena itu, bersama keluarga, ia memutuskan untuk merintis bisnis gorengan dari awal dengan harapan bisa memberikan inspirasi kepada yang lain.

“Saya jualan ini untuk persiapan masa pensiun saya di dinas di kepolisian di Polres Sukoharjo khususnya, jadi agar nantinya untuk cari tambahan UMKM agar tidak kaget biasanya seorang polisi kalau sudah pensiun kaget mereka karena tidak punya usaha, makanya kami merintis dari awal agar bisa memotivasi rekan-rekan yang purna tugas,” ungkap Abah Sutar.

Salah satu produk unggulan dari ‘Barokah’ adalah tempe mendoan, yang menggunakan tempe khas Banyumas yang terkenal akan kelembutannya. “Istimewaannya apa Pak kalau tempe mendoan itu yang jelas tempe yang dari Banyumas yang terkenal tempe amba-amba atau besar jadi tempe tersebut memang diciptakan khusus dibuat khusus ukuran besar dan identik dengan lembek jadi mendoan kan mesti lembek begitu,” paparnya.

Untuk harganya, ‘Barokah’ menjual satu paket isi empat seharga Rp1o.000,- dengan untung hanya Rp2.000,- per paketnya. “Kami hanya mengambil untung Rp2.000 saja, tidak banyak tapi berkah dan barokah itu saja,” tambahnya.

Resep Sukses:
Menurut Abah Sutar, kunci kesuksesan dalam bisnis adalah niat dan bersyukur. “Kalau untuk omset itu kami tidak selalu menarget berapa-berapa yang penting usaha itu niat dan bersyukur jadi jangan mengejar omset yang tinggi-tinggi tapi nanti tidak bersyukur ya percuma akan terjadinya kufur itulah jadi tidak bisa menikmati itu resep kami dalam usaha UMKM pedagang,” ungkapnya.

Rencana Pengembangan:
Abah Sutar memiliki rencana untuk mengembangkan ‘Barokah’ dengan membuka cabang di sekitar Kabupaten Sukoharjo, khususnya di Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Baki. Saat ini, ‘Barokah’ sudah memiliki sekitar 20 outlet yang tersebar di sejumlah tempat strategis, seperti kampus-kampus dan pabrik-pabrik.

“Pengembangan ke depan, kami akan buka cabang seperti es teh 7 Rasa. Ini kami punya sekitar 20 outlet yang berada di sekitaran Kabupaten Sukoharjo khususnya Kecamatan Kartasura Kecamatan Baki kami menyebar di UMS kampus-kampus dan pabrik-pabrik Jadi kalau kami lain, dari pada yang lain eh yang jelas eh untuk ramuan itu rahasia perusahaan masing-masing,” jelasnya

Respon Pelanggan:
Menanggapi produk ‘Barokah’, Rita, salah satu pelanggan setia, mengungkapkan kepuasannya. “Suka rasanya, harganya murah, rasanya enak. puasa aja,” ujarnya.

Ayu, pelanggan lainnya dari Pucangan, menambahkan, “Suka beli gorengan di sini, bersih aja minyaknya selalu baru, harganya murah, rasa lumayan. Sering langganan.”

Dari wawancara dengan pelanggan-pelanggan setia ‘Barokah’, terlihat bahwa kualitas produk dan harga yang terjangkau menjadi daya tarik utama bagi para pembeli.

Melalui upaya keras dan ketulusan hati, ‘Barokah’ telah menjadi salah satu contoh sukses dalam mengembangkan usaha kecil menengah (UMKM) dengan memanfaatkan keahlian dan potensi lokal. Diharapkan, kisah inspiratif ini dapat memotivasi lebih banyak lagi mantan anggota kepolisian dan masyarakat lainnya untuk menjalani perjalanan serupa dalam dunia wirausaha.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan