Berkolaborasi dengan Masyarakat Jatikuwung Dosen dan Mahasiswa UMS Kembangkan Integrated Farming.

Karanganyar, Kabarjoglo.com – Untuk daerah yang secara geografis rentan terjadi kekeringan, musim kemarau akan menjadi persoalan tersendiri. Ketersediaan air yang minim menyebabkan warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Di samping itu lahan pertanian menjadi gersang dan petani tidak dapat bercocok tanam. Hal itu juga di alami Desa Jatikawung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Pada musim kemarau ketersedian air menipis dan warga tidak dapat menanam sayur-sayuran seperti cabai, tomat, terong dan lain-lain.

Bacaan Lainnya

Untuk mengatasi hal tersebut Dosen bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkolaborasi dengan warga Jatikawung mengembangkan Integrated Farming, sebuah konsep pertanian yang mengintegrasikan antara penangkapan dan penimpanan air hujan, Pengolahan sampah organic, kolam lele dan budidaya tanaman sayuran dengan menggunakan pot.

Prinsip kerja teknologi adalah tandon setinggi 4 meter berkapasitas 1200 liter diletakkan di bawah talang rumah. Air Tandon dialirkan ke kolam lele yang terletak terletak di bawah tandon. Kolam lele berbentuk drum didesain menyatu dengan komposter yang menghasilkan pupuk organic dan manggot, dimana komposter diletakkan di atas kolam lele. Sisi yang lain dari kolam lele dipasang pipa yang digunakan untuk menyirami tanaman yang terletak di pot.

Kegiatan yang berlangsung dari Mei sampai Juli 2023 dilakukan oleh Tim pengabdian pendamping KKNT yang diketuai oleh Ir. Sartono Putro, M.T dengan anggota Ir. Subroto, M.T., Dr. Nur Aklis, S.T, M.Eng, Bambang Waluyo Febriantoko, S.T., M.T, dan Dr. Ir. Tri Tjahjono, M.T dan melibatkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah lintas Fakultas.

Kegiatan yang dilakukan berupa desain sistem teknologi integrated farming, pembuatan dan perakitan komponen integrated farming dan sosialisasi sekaligus penyerahan teknologi integrated farming kepada masyarakat Desa Jatikawung.

Dengan program ini diharapkan masyarakat desa Jatikawung mampu memanfaatkan air hujan dan mengolah sampah terintegrasi untuk menghasilkan aneka sayuran dan ikan lele tanpa memandang musim. Di samping itu Desa Jatikawung nantinya dapat menjadi pilot project untuk penerapan teknologi integrated farming bagi desa yang lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan